PT. DENATURE GROUP — Apakah Anda sedang bimbang mengenai kondisi yang saat ini dialami? Anda bingung apakah yang Anda rasakan saat ini gejala HIV atau bukan? sebelum kami menjawab, silahkan Anda jawab terlebih dahulu semua pertanyaan yang kami ajukan berikut : Anda mempunyai faktor hubungan beresiko? Anda pernah mengalami penyakit menular seksual dan sembuh dengan sendirinya? Anda pernah mengalami kencing nanah? Anda pernah menderita sipilis? Jika Iya….luangkanlah waktu Anda sejenak, dan dapatkan jawaban terbaik disini.
Tanda dan Gejala HIV dan AIDS Secara Umum
Data statistik kesehatan menunjukan bahwa 87% orang yang memiliki HIV pada tahap pertama tidak akan menunjukkan gejala apa pun, namun penderita masih dapat menularkan virus ke orang lain. Hal ini diakibatkan HIV dapat memakan waktu 2-15 tahun sampai bisa memunculkan gejala yang ketara.
Anda mungkin saja memiliki HIV dan masih terlihat sehat, bisa beraktifitas secara normal layaknya orang sehat lainnya. Biasanya, Anda tidak tahu dengan pasti Anda memiliki Hiv atau tidak sampai melakukan pemeriksaan. HIV tidak akan langsung merusak organ tubuh Anda. Akan tetapi, penyakit ini akan menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga bisa mengakibatkan berbagai penyakit lainnya, terutama infeksi.
SILAHKAN KUNJUNGI ARTIKEL LAINNYA 🙂 KLIK !
• Samakah Gejala Penyakit Hiv Antara Pria Dan Wanita
• Beberapa Tanda Hiv Positif Pada Wanita
Gejala HIV pertama akan lebih mirip dengan influenza atau meriang, yaitu :
♦ Flu berat yang tidak kunjung sembuh meski sudah minun berbagai obat
♦ Demam tinggi mencapai 38 derajat celsius
♦ Sering Sakit kepala yang menyebabkan susah beraktifitas
♦ Kelelahan meski hanya melakukan kegiatan ringan
♦ Nyeri otot dan sendi
♦ Kehilangan berat badan meski makan normal
♦ Pembengkakan kelenjar getah bening di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha.
Jika gejala HIV ini dibiarkan tanpa rawatan dan pengobatan, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi dan berbagai penyakit opertunistik yang mengarah pada AIDS yaitu stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Berikut berbagai gejala AIDS yang biasanya muncul, yaitu:
♦ Batuk kering terus-menerus
♦ Sering mengalami sesak napas
♦ Perdarahan pada kulit, mulut, hidung, anus, atau vagina tanpa penyebab yang pasti
♦ Ruam kulit yang sering atau tidak biasa
♦ Mati rasa parah atau nyeri pada tangan dan kaki
♦ Hilangnya kendali otot dan refleks, kelumpuhan, atau hilangnya kekuatan otot
♦ Sariawan, luka pada lidah atau mulut yang disebabkan oleh infeksi jamur
♦ Infeksi jamur vagina yang parah atau berulang
♦ Penyakit radang panggul kronis
♦ Kebingungan (linglung) atau perubahan kepribadian
♦ Infeksi parah dan sering mengalami kelelahan ekstrem tanpa sebab
♦ Turunnya berat badan secara drastis
♦ Lebih mudah mengalami memar
♦ Diare yang lebih sering
♦ Sering demam dan berkeringat di malam hari
♦ Pembengkakan kelenjar getah bening di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha.
Apakah gejala HIV pada pria mudah diketahui? Bagaimanakah cara kita mengetahui kalau seorang pria mungkin terkena HIV
Gejala HIV Pada Pria
Seperti gejala HIV pada umumnya, Saat terinfeksi biasanya gejalanya tidak serta-merta langsung dirasakan. Dua orang pria yang sama-sama terjangkit HIV bisa jadi mengalami gejala berbeda. Setelah beberapa minggu salah satu penderita mungkin akan mengalami gejala HIV yang mirip dengan sakit flu. Sementara pria lainya mungkin mengalami turunnya berat badan dan mudah lelah. Akan tetapi, pria lainnya mungkin baru mengalami gejalanya beberapa tahun kemudian.
Hal ini disebabkan karena virus menyerang sistem kekbalan tubuh, jadi kalau kekebalan tubuhnya bagus secara otomatis gejala awal akan bisa ditangkis, tetapi untuk orang yang ketahanan tubunya kurang bagus, sedikit saja virus yang masuk langsung kewalahan dan akibatnya gejala akan lebih banyak yang muncul. Untuk itu tes VCT sangat diperlukan untuk memastikan benar tidaknya virus Hiv ada dalam tubuh seseorang.
Jika Anda merasakan beberapa gejala Hiv pada pria yang disebutkan di atas, segeralah lakukan tes darah ke rumah sakit agar penanganan dini dapat dilakukan. Meski belum ada obat yang dapat menyembuhkan Hiv, namun pengobatan dini dapat memperlambat berkembangnya virus dalam tubuh.
Gejala Hiv pada pria terbagi menjadi 3 tahap:
Jika Anda merasakan beberapa gejala HIV pada pria yang disebutkan di atas, segeralah lakukan tes darah ke rumah sakit agar penanganan dini dapat dilakukan. Meski belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV, namun pengobatan dini dapat memperlambat berkembangnya virus dalam tubuh.
Pada tahun 2015 diperkirakan terdapat 17,8 juta wanita yang menderita HIV dan AIDS. Tidak hanya itu, diketahui juga bahwa penyakit HIV dan AIDS menjadi penyebab utama kematian wanita usia subur, yaitu antara 15-44 tahun. Cukup tingginya wanita yang mengalami HIV dan AIDS juga bisa disebabkan karena pengetahuan terhadap ciri dan gejala HIV dan AIDS yang kurang. Oleh karena itu, berikut adalah ciri atau gejala HIV dan AIDS pada wanita yang umum dan sering terjadi.
HIV adalah virus yang menyerang sisitem kekabalan tubuh dengan menghancurkan sel darah putih dalm tubuh manusia. 98% Hiv ditularkan melalui hubungan seksual baik anal maupun oral. Wanita memiliki resiko tertular HIV lebih tinggi dibanding pria. Gejala HIV wanita sangat bervariasi antar penderita sehingga tidak bisa disamaratakan.
Berikut adalah 5 Gejala HIV yang hanya dialami oleh Wanita :
Tidak hanya orang dewasa, HIV juga dapat menyerang anak-anak bahkan bayi sekalipun. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat HIV telah menginfeksi sekitar 4 juta anak di dunia dan menyebabkan kematian hingga 3 juta anak. Setiap hari, ada lebih dari 1500 kasus infeksi HIV baru yang terjadi pada anak, khususnya pada bayi yang baru lahir. Karena itu, penting untuk mengetahui gejala HIV pada bayi dan anak supaya dapat ditangani secara dini.
Penularan infeksi HIV pada anak terjadi secara vertikal, yaitu transmisi dari ibu ke anak. Umumnya penularan tersebut terjadi saat proses persalinan dan menyusui. Penularan juga bisa melalui jarum yang terkontaminasi, transfusi darah, atau kekerasan seksual dari orang dewasa yang terinfeksi HIV. Namun, penularan HIV pada anak akibat hal ini jarang terjadi.
Gejala infeksi HIV pada anak sudah mulai tampak sejak awal terinfeksi hingga usia 8 tahun. Gejala HIV tersebut terutama sangat terlihat pada tahun pertama kehidupannya. Ini meliputi gejala awal yang ringan hingga gejala infeksi parah yang sering kambuh. Gejala ini patut diantisipasi jika anak terlahir dari orang tua yang memiliki infeksi HIV dan tidak mendapatkan pengobatan.
Tak hanya orang dewasa, HIV juga dapat menyerang sang buah hati. Kenali gejalanya sejak dini sebelum terlambat.
Seperti gejala HIV pada orang dewasa, gejala HIV pada anak juga cukup mirip dengan infeksi virus biasa, misalnya flu. Sehingga keberadaan HIV sulit terdeteksi. Kendati demikian, terdapat beberapa gejala yang dapat dicurigai sebagai tanda HIV pada anak, di antaranya:
♦ Berat badan tidak bertambah
♦ Anak mengalami gangguan tumbuh kembang
♦ Sariawan berulang
♦ Kejang
♦ Masalah pada kulit dan ruam kemerahan
♦ Anak sering sakit
♦ Anak sering terkena infeksi
Nyatanya HIV sangat berbahaya dan dapat menyerang semua kalangan tak terkecuali dengan ibu hamil. Beberapa penularan umumnya terjadi sebelum masa kehamilan. Di Indonesia sendiri, kelompok terbanyak yang menderita HIV adalah kalangan ibu rumah tangga (IRT). Ini dikarenakan IRT terlalu sibuk dengan urusanya sehingga kerap lupa terhadap kesehatanya sendiri. Kelelahan akibat kegiatanya yang hampir menyita waktu 24 jam tak pelak membuat IRT susah untuk membedakan mana sakit akibat HIV dan mana sakit akibat kesibukanya.
Tidak berlebihan jika kita menyimpulkan bahwa HIV dan AIDS termasuk penyakit yang cukup dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali tanda-tanda HIV sejak dini, termasuk ibu hamil. Pengamatan yang cermat terhadap tanda-tanda tersebut serta melakukan tes akan menyelamatkan dua nyawa sekaligus, yakni ibu dan calon bayi yang dikandungnya. Gejala HIV pada ibu hamil tidak berbeda dengan gejala HIV pada umumnya, diantaranya adalah :
Gejala HIV tersebut diatas hanya sekilas untuk pengetahuan saja ya teman-teman? Untuk mendiagnosis adanya infeksi HIV pada seorang apatah lagi bayi dan anak diperlukan serangkaian pemeriksaan laboratorium. Karenanya, bila anak sudah diketahui memiliki risiko, yaitu lahir dari ibu yang terinfeksi HIV dan mengalami gejala-gejala di atas, saatnya membawa anak untuk melakukan pemeriksaan lebih lengkap. Diagnosis penyakit sedini mungkin akan memperlambat terjadinya infeksi HIV tahap lanjut atau AIDS. Semoga artikel ini memberikan banyak manfaat untuk Anda dan keluarga. Salam sehat DeNature.